Minggu, 03 September 2023

Bantu Nelayan Budidaya Lobster Menggunakan Lobstech

Internet of Things (IoT) merupakan instruksi pemrograman akan dihubungkan kepada perangkat yang digunakan. Tanpa perlu intervensi pengguna, segala hal dapat terkoneksi dengan internet secara otomatis. Seiring dengan kemajuan era digital, konsep Internet of Things (IoT) ini semakin diterapkan dalam berbagai sektor kehidupan, salah satunya perikanan.

Saat menggunakan IoT, para nelayan bisa melakukan pekerjaannya dengan lebih efisien. Sebab, bahan bakar yang digunakan untuk melaut akan lebih hemat karena mereka bisa menemukan titik koordinat ikan lewat gadget dan aplikasi. Namun, para nelayan seolah tidak punya waktu untuk mempelajari seluk-beluk IoT, apalagi mengimplementasikannya.

Hal ini yang membuat Hendra, seorang mahasiwa di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya mengembangkan budidaya lobster menggunakan teknologi IoT. Terlebih lagi, Situbondo menjadi daerah potensial dalam budidaya lobster. Satu induk lobster bisa menghasilkan 25-50 ribu naupliosoma atau anakan yang baru menetas.


Perjalanan Hendra Bantu Nelayan Budidaya Lobster Menggunakan Lobstech


Dengan melakukanprogram penelitian, Hendra memulai kuliah kerja nyata bersama satu rekan kuliahnya, di mana Hendra memutuskan untuk mengambil obyek penelitian tentang budidaya lobster berbasis teknologi Internet of Things (IoT). Saat itu pemerintah sedang mengembangkan konsep Internet of Things (IoT) di segala bidang, termasuk dalam soal perikanan.

Dalam konsep ini instruksi pemrograman akan dihubungkan dengan perangkat khusus tanpa perlu intervensi pengguna. Segala hal dapat terkoneksi dengan internet secara otomatis. Hendra lalu mengajak rekannya membuat terobosan untuk meningkatkan budidaya lobster berbasis teknologi IoT.

Prinsip dasarnya adalah dengan menjaga kualitas, tingkat oksigen, serta keasaman air. Dengan usaha tersebut Hendra dan tim mencoba membuat aplikasi yang diberi nama ‘Lobstech’. Untuk mendapat data kualitas air, ia membuat kotak sensor berbasis IoT yang ditaruh di keramba. Kotak sensor ini disambungkan ke aplikasi Lobstech di komputer Hendra.

Lobstech akan membudidayakan lobster dengan mengontrol kualitas, tingkat oksigen, serta keasaman air menjadi stabil. Nantinya, data akan dikumpulkan dalam sistem dan ditampilkan melalui aplikasi Lobstech. Petani dapat menganalisis data tersebut secara real time untuk mengambil langkah tertentu dalam budidaya lobster.

Lobstech ini menyediakan dashboard yang bisa mengontrol kegiatan budidaya lobster dari mana pun. Para nelayan dapat melihat pertumbuhan udang dan mengontrol kualitas air melalui dashboard yang disediakan. Terdapat alarm pada dashboard untuk mendapatkan notifikasi jika kotak sensor mengalami masalah atau memberikan pemberitahuan tertentu.

Upaya untuk menjawab problem nelayan Situbondo melalui Lobstech tentu tidak langsung berjalan sesuai yang diharapkan. Pasalnya belum semua nelayan mau beralih kepada pemanfaatan teknologi Lobstech dalam mengembangkan usahanya. Awalnya, hanya beberapa nelayan yang mau bekerja sama dengan Hendra.



Namun kemudian, karena melihat skema yang ditampilkan oleh Lobstech itu, dan dengan sistem sensor yang dibuat Hendra yang bisa mempercepat pertumbuhan lobster, para nelayan berbondong-bondong mendaftar dan bekerja sama dengan Hendra. Dengan teknologi Lobstech berbasis IoT, produksi bisa meningkat 50 persen.

Waktu pembesaran lobster pun bisa dihemat setengahnya, menjadi 3 bulan untuk sekali panen. Beratnya pun bertambah, karena dengan sistem itu, berat 100 gram bisa didapat dalam waktu 1 bulan. Melalui penggunaan Lobstech, para nelayan bisa melakukan pekerjaannya lebih efisien.

Mereka bisa berhemat bahan bakar, misalnya, karena dengan IoT bisa menemukan titik koordinat ikan lewat gadget dan aplikasi. Dari hasil selama dua tahun penelitian, Lobstech memberikan dampak positif yang luar biasa. Implementasi IoT yang dikembangkan Hendra membuat aplikasi lobstech meningkatkan produksi lobster para nelayan hingga 80 persen dan menghemat biaya produksi lebih dari 70 persen dibandingkan cara konvensional.

Melihat keberhasilan tersebut, banyak nelayan yang tertarik untuk menjadi mitra LOBSTECH. Hendra tidak melepas nelayan begitu saja. Dengan budidaya lobster yang terintegrasi, ia dan timnya akan memberikan konsultasi serta kontrol kepada mitra sehingga mampu menghasilkan 3.600 ekor lobster per bulan.

Apresiasi di Bidang Teknologi dari Satu Indonesia Awards


Dengan usaha dan kerja keras itu, SATU Indonesia Awards memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Hendra pada tahun 2021. Gagasan Hendra yang inovatif membuktikan bahwa IoT dapat diterapkan oleh sektor mana pun, asal masyarakat diberi pendampingan dan edukasi, diarahkan dan diberdayakan secara maksimal.

Kini, Hendra sedang melakukan penjajakan dengan sebuah perusahaan Jerman untuk mengembangkan sensor yang tingkat akurasinya lebih tinggi. Ke depannya, Hendra ingin implementasi IoT kian dimaksimalkan oleh nelayan maupun pembudidayaan hewan laut lainnya.

Kontribusi membangun negeri yang Hendra lakukan tidak boleh berhenti sampai di sini. Seiring dengan semangat Sumpah Pemuda, PT Astra International Tbk kembali mempersembahkan 13th Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2023. Acara yang telah digelar sejak 2010 ini mengajak para pemuda Indonesia untuk menjadi kebanggaan bangsa melalui inovasi dan karya.

Artikel Terkait

Bantu Nelayan Budidaya Lobster Menggunakan Lobstech
4/ 5
Oleh